Teknologi video mapping di museum menawarkan pengalaman yang berbeda dan imersif bagi pengunjung. Dengan memanfaatkan proyeksi visual yang dipetakan secara akurat pada permukaan dinding, lantai, bahkan benda-benda tiga dimensi di dalam museum, video mapping mampu menghadirkan efek visual yang seolah hidup.
Teknologi ini memungkinkan museum untuk menceritakan kisah sejarah, seni, dan budaya dengan cara yang lebih dinamis dan memukau, sehingga menarik minat pengunjung dari berbagai usia dan latar belakang.
Video mapping juga dapat menghidupkan karya-karya visual menjadi lebih interaktif, memperkaya interpretasi pengunjung terhadap koleksi, serta menciptakan suasana yang mendalam dan berkesan. Simak ulasan mengenai instalasi video mapping di museum di bawah ini.
Contoh Instalasi Video Mapping di Museum
Di era digital ini, museum dengan video mapping tidak hanya menjadi tempat untuk melihat peninggalan sejarah, tetapi juga ruang bagi pengunjung untuk mendapatkan pengalaman visual yang menakjubkan dan edukatif.
Museum Nasional dan Museum Surabaya adalah contoh museum yang telah menerapkan instalasi video mapping. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Museum Nasional
Museum Nasional kini tampil dengan wajah baru, menawarkan pengalaman yang bukan hanya edukatif tetapi juga memukau secara visual. Melalui pemanfaatan teknologi video mapping, fasad depan gedung disulap menjadi layar besar yang menampilkan cerita tentang kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.
Peresmian kembali Museum Nasional Jakarta pada tanggal 15 Oktober 2024 bukan sekadar seremoni yang menunjukkan hasil renovasi fisik, tetapi juga memperlihatkan perpaduan teknologi dengan seni dan budaya untuk menciptakan pengalaman yang istimewa.
Museum yang ada di Jakarta ini juga menyajikan pameran-pameran interaktif, termasuk ruang imersif dengan teknologi augmented reality (AR) dan virtual tours yang memungkinkan pengunjung merasakan sejarah dan budaya secara lebih mendalam. Cukup menarik, bukan?
2. Museum Surabaya
Museum Surabaya kini hadir dengan konsep modern yang mengedepankan teknologi video mapping untuk memberikan pengalaman yang lebih imersif kepada para pengunjung. Museum yang ada di Surabaya ini menampilkan pameran berfokus pada sejarah perkembangan transportasi Surabaya, termasuk angkutan tradisional seperti becak hingga moda modern seperti Bus Suroboyo.
Instalasi ini dibuat lebih hidup dengan penggunaan video mapping yang menciptakan suasana seolah-olah pengunjung berada di masa lalu Surabaya, lengkap dengan animasi lingkungan dan bangunan khas kota pada masa tersebut.
Proyek ini didukung oleh LZY Visual dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Surabaya. Salah satu area yang menarik adalah "Area Timeline Moda Transportasi," di mana video mapping menghadirkan sejarah visual kendaraan dari era pra-kemerdekaan hingga modern, memberi wawasan yang interaktif dan menghibur untuk berbagai kalangan usia.
Ciptakan Video Mapping di Museum Bersama LZY Visual
Dalam beberapa tahun terakhir, LZY telah menjadi pionir dalam penggunaan video mapping untuk mempersembahkan sejarah dan budaya secara visual yang memikat. Selain di Museum Surabaya dan Museum Nasional, LZY juga telah merancang infografis berbasis video mapping di Museum Rumah Lahir Bung Karno, sebuah penghormatan visual kepada bapak proklamator Indonesia.
Apabila kamu ingin menyajikan pengalaman baru bagi para pengunjung yang ingin mempelajari tentang sejarah di museum, jangan ragu untuk menghubungi LZY. Kami siap membantu kamu menciptakan pengalaman imersif yang edukatif mengenai sejarah dan budaya, khususnya di Indonesia.
Apabila ingin menghadirkan pengalaman visual spektakuler untuk acara atau proyek tertentu, segera hubungi LZY Visual melalui WhatsApp atau Instagram. LZY siap membantumu melalui service video mapping, immersive installations, interactive photo and video booths, serta event support. We design with light and technology!
Comments